Kamis, 30 Desember 2010

Pesawat N 219 Buatan Indonesia


 

Saat ini, penerbangan perintis di beberapa wilayah Nusantara seperti Papua masih menggunakan pesawat-pesawat produksi lama, seperti Twin Otter. Beberapa unit yang ada telah tidak layak pakai sehingga diperlukan pesawat yang lebih modern. Karenanya, sejak tahun 2006, PT Dirgantara Indonesia mengembangkan pesawat N219 berkapasitas 19 orang untuk menggantikan peran pesawat perintis yang ada sekarang. Saat ini, uji aerodinamika pesawat tersebut telah dituntaskan.

“Pengembangan pesawat jenis ini biasanya memakan waktu 3 tahun. Namun, kita mungkin akan selesaikan 2-2,5 tahun,” kata Andi Alisjahbana, Direktur Aerostruktur PT Dirgantara Indonesia, Selasa (28/12/2010) di Jakarta. Jadi, tahun 2013, pesawat mungkin sudah bisa diluncurkan. Agar tidak mengalami kegagalan seperti pesawat CN 250, pihak PTDI akan memproduksi pesawat berdasarkan order. “Kami akan buat 25 unit dulu nantinya. Kami akan mengupayakan seluruhnya terjual dahulu,” kata Andi.

Pembuatan sejumlah unit memerlukan dana sekitar Rp 1 triliun. Jumlah ini menurut Andi cukup minim untuk membuat pesawat. Ia menargetkan, sejumlah pesawat akan dibeli oleh pemerintah daerah. Andi juga mengatakan, spesifikasi pesawat N219 dirancang sesuai dengan kondisi geografis Indonesia. Pesawat ini mampu mendarat di landasan yang pendek sehingga bisa diaplikasikan di wilayah terpencil dengan lahan terbatas.

“Pesawat ini juga dirancang bisa membawa bahan bakar tambahan. Kita menyadari bahwa tidak setiap daerah memiliki tempat pengisian bahan bakar,” demikian Andi mengungkapkan kelebihan pesawat N219. Sementara itu, Budi Santoso selaku Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia mengatakan bahwa pengembangan pesawat ini didasarkan pada karakteristik geografis Indonesia. “Kondisi geografis kita berbeda dengan negara lain. Kita harus punya solusi sendiri,” katanya. Bagi Budi, pengembangan pesawat kecil yang mampu menjangkau wilayah terpencil sangat pas. “Banyak wilayah Indonesia yang tak mudah dijangkau dengan transportasi darat. Pesawat perintis bisa menjadi solusi,” paparnya.

Pesawat N219 memiliki potensi besar untuk dipasarkan ke daerah-daerah seperti Sumatera dan Papua. Pesawat ini juga ditargetkan bisa dipasarkan ke negara lain yang masih membutuhkan, misalnya negara-negara di Afrika.


Sumber : http://www.surya.co.id

Senin, 27 Desember 2010

Balita 3 Tahun Merawat Ayahnya Yang Lumpuh



Besar nian cobaan bagi pria ini, setelah dirinya lumpuh karena kecelakaan tak lama berselang sang istripun pergi begitu saja meninggalkannya entah kemana. Namun dia masih memiliki mutiara tak ternilai yaitu karunia dari sang Maha Pengasih seorang anak balita usia 3 tahun yang dengan telaten mendampingi dan merawatnya, sungguh sebuah kisah tak ternilai dari seorang anak seusianya.

Kisah Balita 3 tahun merawat ayahnya yang lumpuh 
Bersiap-siap mengambil air untuk mandi sang ayah

Kisah Balita 3 tahun merawat ayahnya yang lumpuh 
Membawa air untuk membersihkan badan sang ayah

Kisah Balita 3 tahun merawat ayahnya yang lumpuh 
Mengambil handuk untuk keringkan tubuh sang ayah setelah mandi

Seorang balita perempuan yang baru berusia tiga tahun menjadi tumpuan hidup sang ayah setelah ia mengalami kecelakaan dan tak bisa lagi berjalan. Seperti dilansir China News, Senin (20/12/2010), balita bernama Dong Xinyi merawat sang ayah, Dong Jian (26) dan juga membersihkan kotorannya.

Kisah Balita 3 tahun merawat ayahnya yang lumpuh 
Persiapkan kompor listrik untuk masak makanan

Kisah Balita 3 tahun merawat ayahnya yang lumpuh 
Memasak makanan buat sang ayah

Xinyi lahir di sebuah keluarga petani di Kota Huanghia di Provinsi Shandong, China, tahun 2007. Beberapa bulan kemudian, sang ibu meninggalkan rumah dan membawa Xinyi setelah Dong Jian mengalami lumpuh akibat kecelakaan. Namun, awal tahun ini, sang ibu mengirimkan Xinyi kembali ke sang ayah. Tidak diketahui mengapa ia melakukan hal itu. Hanya saja, sejak saat itu ia kemudian merawat sang ayah.
“Ia segalanya bagi saya. Setelah kecelakaan, istri meninggalkan saya. Ayah dan ibu tiri saya bahkan tidak peduli. Saya bahkan pernah berpikir untuk bunuh diri,” katanya. “Namun, kini Xinyi adalah di sini dan saya sangat kagum pada dirinya,” katanya. Tidak jelas, bagaimana sang ayah dan anak perempuannya memperoleh uang untuk biaya hidup. Tuhan Maha Pemurah dan Penyayang , senantiasa mengasihi hambaNya yang sabar dan tabah.


Sumber : www.ruanghati.com

Sabtu, 18 Desember 2010

17 Tips & Kiat Ampuh Untuk Membangun Percaya Diri

1. Ubah Sikap Tubuh

Jika mengubah sikap mental itu terasa susah bagi Anda, maka cobalah untuk mengubah sikap tubuh. Teramat sering, ini akan terasa lebih ringan bagi Anda. Manakala Anda merasa gugup ketika hendak diminta berbicara, tariklah napas dalam, tahan, lalu hembuksn. Namun sebelumnya tegakkan dulu badan Anda, perkenankan sangkar rusuk Anda terbuka sempurna. Tak hanya itu, sedikit dongakkan kepala Anda, lalu paksa diri Anda untuk tersenyum. Dijamin, dengan begini Anda akan susah untuk merasa buruk; sekedar mengondisikan sikap tubuh. Intinya, gunakan dan bawakan tubuh Anda secara lebih percaya diri. Bingung memulainya? Lihat saja film atau teman2 Anda yang berPeDe besar. Tak ada ruginya; toh postur yang benar juga menyehatkan.
__________________________________________________
Interrupt: Jika Anda punya usulan tema/topik untuk dibahas di blog ini, atau punya permasalahan terkait produktivitas dan pengembangan diri yang ingin saya ulas di sini (tentu dg melindungi identitas Anda), silahkan gunakan form hubungi Guntar. Jika Anda ingin menjalin kerjasama atau sekedar bertanya, silahkan juga kirimkan via form tersebut.
__________________________________________________

2. Umpamakan Anda PeDe

Buatlah pengandaian, dan terapkan. Maksudnya demikian: bayangkan, seandainya Anda ini orang yang percaya diri, bagaimana Anda akan bersikap? Apakah cara berjalan Anda berbeda dari yang sekarang? Bagaimana dengan cara Anda menatap orang lain ketika berbicara dengannya? Cara Anda cuek dengan tatapan mata cemooh orang lain? Atau jangan-jangan Anda bisa melihat betapa cemoohan itu sebenarnya hanya di bayangan Anda? Singkatnya, bayangkan apa yang Anda pikir, katakan, dan lakukan manakala Anda percaya diri. Bayangkan itu Anda benar-benar jalani dalam bayangan, lalu benar-benar lakukan.

3. Pantaskan Dandanan Diri Anda

Bukan, bukan dandanan make up. Maksudnya, tampakkanlah secara fisik diri Anda yang percaya diri untuk membuat mental Anda terpengaruh dengannya. Bercukurlah, mandilah dengan baik, berbusanalah secara baik. Manakala Anda berbusana baik, maka perasaan Anda pun juga akan baik. Sampai sekarang, saya masih menggunakan dasi dan vest selama kuliah (s2). Selain itu menunjukkan respek saya pada pendidikan, institusi dan segala yang ada di sana, itu juga secara langsung membuat saya lebih percaya diri.
17 Tips & Kiat Ampuh Untuk Membangun Percaya Diri

4. Netralkan Omongan Buruk Itu

Bagaimana jika memang benar ada orang-orang yang bicara buruk dan cemooh tentang Anda, dan Anda mengetahuinya. Ya sudah, hadapi. Namun sekarang modifikasi cara Anda membayangkannya. Bayangkan di benak Anda ada sebuah kenob volume suara yang bisa Anda kendalikan. Kecilkan suaranya, pokoknya sampai tidak terlalu keras, lalu ubah suaranya jadi lebih lucu; suaranya Upin Ipin barangkali. Anda bisa bayangkan bagaimana orang dg suara Upin Ipin berbicara buruk tentang Anda. Terdengar lucu, bukan? Itulah tujuannya. Coba saja, ini terbukti efektif kok.

5. Sengajakan Bersyukur

Sengajakan diri Anda untuk mensyukuri apa-apa yang ada alih-alih mengkhawatirkan apa-apa yang Anda tak punyai ataupun yang belum terjadi. Selain berucap hamdalah, ucapkan juga “Terima kasih, Ya Tuhan, terima kasih” dan bersungguh-sungguhlah dengan ucapan itu. Sadari bahwa Tuhan telah memberi Anda banyak sekali kecukupan.

6. Bayangkan Anda Sudah Pernah Lakukan

Tatkala Anda hendak melakukan suatu hal untuk pertama kalinya -memberi sambutan di podium? memimpin beberapa orang bawahan?- bayangkan Anda telah pernah melakukannya di masa lalu. Bayangkan dari sudut pandang orang lain Anda melakukan aktivitas itu dengan begitu baiknya. Lalu dengan skenario yang sudah terbangun itu, bayangkan lagi, namun kali ini dengan Anda sebagai pelaku, dari sudut mata Anda sendiri. Pikiran Anda tak bisa membedakan antara apa yang secara jelas gamblang Anda bayangkan dan apa yang semu. Maka jadikan bayangan Anda sedemikian jelas, lakukan berulang kali.

7. Gunakan Bantuan Musik

Tiap orang bisa berbeda, ada yang kurang peka dengan musik, melainkan dengan liriknya. Apapun, gunakan suara dari luar yang itu terdengar enak di kepala Anda. Jika Anda peka dengan lirik, maka sebaiknya fokuskan pada musik/nadanya saja. Kecuali bila Anda bisa temukan lagu dengan lirik yang betul-betul baik. Tapi cara ini hanya sementara, sekedar untuk membawa Anda ke kondisi yang lebih siap untuk berpikir PeDe.

8. Buatlah Rencana dan Janji Kecil, lalu Tepati

Anda perlu setidaknya merasa sebagai orang yang punya kendali dan patuh komitmen pada diri sendiri. Maka buatlah rencana2, keputusan2 dan janji2 kecil pada diri sendiri, lalu tepati. Setelah itu, beranjaklah ke yang lebih besar. Setelah lolos, atau bersamaan dengan itu, beranjaklah dengan rencana, keputusan, dan janji yang melibatkan orang lain. Namun ingat, jangan jadi martir yang berusaha menyenangkan semua orang dengan penuhi ekspektasi mereka. Anda bahkan harus membangun PeDe atas kemampuan berkata “Tidak” atas perihal yang melemahkan PeDe Anda (misal dibuat melakukan ini, itu, dst sampai-sampai Anda gagal memenuhinya).

9. Buatlah Target Capain Kecil, Penuhi Melebihi Ekspektasi

Prinsipnya sama dengan yang sebelumnya. Buatlah Anda merasa punya kepantasan untuk mencapai goal dengan terlebih dulu meraih yang kecil-kecil. Jangan langsung berusaha menggapai bintang; gapai dulu apa yang ada di atas pohon. Kesuksesan Anda meraih goal yang sederhana membuat Anda merasa punya kepantasan untuk meraih yang lebih tinggi.

10. Banyak-banyak ingat pengalaman baik

Perhatikan betul bagaimana Anda mengatur laci ingatan Anda, karena itu akan berpengaruh pada keberanian Anda untuk menatap ke depan dengan jantan. Wajar memang manakala pengalaman buruk dan gagal banyak mendominasi pikiran. Maka paksalah diri Anda untuk bisa mengingat hal-hal baik dengan menuliskan pengalaman baik (utamanya yang melibatkan orang lain) dan segala bentuk pencapaian dan prestasi yang itu tak ada piagamnya sekalipun. Ingat-ingat juga omongan orang yang Anda kagumi. Kesalahan dan gagal di masa lalu? Tertawakan itu semua!

11. Sadari bahwa prestasi buruk masa lalu tidak menggambarkan prestasi masa depan

Untuk masa lalu yang kelam dan miskin pencapaian, sadari bahwa masa depan Anda tidaklah lantas didakwa berdasarkan masa lalu Anda. Banyak orang jadi sukses justru karena Tuhan membuat mereka belajar dari masa lalu yang penuh kekalahan. Kegeraman mereka atas masa lalu membuat mereka bersemangat lebih besar untuk menciptakan masa depan yang lebih positif. Dan ternyata kepecundangan mereka di masa lalu malah menguatkan mental mereka, membuat mereka di masa sekarang dan di masa depan tak goyah oleh gagal dan salah yang menerpa. Lha dulu sudah pernah mengalami yang lebih buruk kok. Kepecundangan masa lalu malah jadi modal yang bernilai mahal untuk membangun sifat tahan banting dan persisten. Syukuri itu, dan sekarang tinggal hadapkan wajah dan mulai melangkah kencang ke depan. Ibarat mengendara mobil, Anda tak akan bisa lancar melaju dengan terus melihat ke belakang lewat spion.

12. Beri harga yang pantas pada diri Anda, jangan didiskon

Temukan bakat-bakat Anda dan aktivitas2 yang membuat Anda merasa punya daya besar ketika menjalani dan sesudahnya. Tuliskan kekuatan aktual Anda, temukan kekuatan laten Anda. Untuk dua-duanya, manfaatkan hingga Anda mencapai kepuasan sekedar dari menjalaninya. Anda lantas akan temukan berangsurnya Anda jadi lebih kompeten dalam hal itu, hingga Anda jadi lebih bisa menikmatinya serta merasa PeDe dengannya.

13. Miliki pertemanan yang positif

Baiklah, ada kalanya Anda tak bisa menghindar dari orang tertentu. Tapi bagaimanapun, Anda bisa memilih dengan siapa Anda lebih sering berinteraksi. Ingat bahwa kualitas diri Anda, kualitas PeDe Anda juga dipengaruhi oleh mereka-mereka di kisaran diri Anda.

14. Beri Diri Anda Asupan yang Positif

Mustahil sebuah teko bisa mengeluarkan teh yang manis manakala apa yang dimasukkan ke sana adalah garam dan terasi dengan tanpa ada gula melainkan sedikit saja. Mustahil Anda bisa merasa PeDe dengan mendengarkan gunjingan, makian, gerutuan, rasan-rasan (gosip), dan beragam ucapan sampah. Termasuk asupan positif adalah bahan bacaan dan tontonan; pokoknya apapun yang Anda dengar, baca, dan lihat. Maka jangan tonton tayangan gosip, aib, atau masalah orang lain. Itu semua akan membuat emosi Anda terkondisi untuk alasan-alasan yang tak patut (Anda ikutan marah manakala artis tertentu tidak mengaku salah? tatkala dia berselingkuh? tatkala dia berbohong? Lha buat apa?!)

15. Bangun kompetensi diri, bukan rendahkan yang lain

Cara pertama untuk membangun PeDe adalah dengan membangun, mengupgrade kompetensi diri -wawasan (knowledge), keterampilan (skill), dan mentalitas (attitude). Ini tentu cara yang baik. Cara kedua untuk membangun PeDe adalah dengan menstagnansi diri, lalu bersamaan dengan itu merendahkan orang lain, atau apapun yang membuat diri menganggap orang lain tertentu lebih rendah. Ini adalah cara-cara pemalas untuk menyenangkan dirinya, dengan menenangkan diri bahwa ternyata masih ada orang yang lebih buruk ketimbang dirinya. Jangan khawatir, kita bisa kok menjadi PeDe tanpa merendahkan orang lain. Yang pasti, semakin ahli, semakin PeDe juga Anda jadinya. Maka ketahuilah caranya.

16. Bersainglah dengan Diri Sendiri

Oleh karenanya, bersainglah Anda dengan diri sendiri, bukan dengan orang lain. Khususnya apabila Anda tak bisa menemukan orang yang betul-betul serupa dengan Anda dalam hal keunikan kompetensi. Anda tak bisa dong membandingkan ukuran prestasi pemain bilyar dengan perenang. Ingat-ingat dan buat ukuran bagaimana kompetensi Anda yang sekarang (=baru berani bicara di hadapan 10 orang) lalu di masa depan tertentu nanti lalukan perbandingan lagi (=sudah berani bicara di hadapan 50+ orang. Pencapaian!) dan rayakan!

17. Buatlah, Kontribusikan Capaian Prestasi yang Unik

Temukan keunikan Anda, lalu buatlah capaian yang sifatnya unik dan itu bermanfaat bagi orang lain. Keunikan capaian akan membuat Anda merasa berkembang dalam keotentikan diri, dan itu memuaskan, sementara mengkontribusikan itu juga akan membahagiakan Anda.


 Sumber : http://akhmadguntar.com/17-tips-kiat-ampuh-untuk-membangun-percaya-diri.html

Asal Muasal Personality Plus




Personality Plus oleh Florence Littauer merupakan salah satu referensi yang lumayan populer, termasuk di Indonesia. Saya sendiri mulai mengenal model profiling (pengelompokan berdasarkan kriteria tertentu) ini sejak lebih dari 10 tahun yang lalu dan telah merasa cukup efektif dalam memanfaatkannya.
Saya kira banyak di antara kita yg masih bertanya-tanya; cukup valid kah sebenarnya model profiling ini? Ini ada karena hasil riset atau gimana? Ilmiah apa nggak sih? Siapa sih yg menciptakannya?
Personality Plus adalah brand yang dimiliki dan dipopulerkan oleh Florence Littauer melalui bukunya yang berjudul Personality Plus. Saya akan menggunakan istilah itu untuk mengacu pada teori kepribadian dan temparemen.

Asal Muasal Personality Plus
Adalah Hiprocrates (460-370 S.M.) yang dikenal sebagai orang yg mempopulerkan model profiling ini untuk pertama kalinya. Dia menyatakan bahwa bahwa kesehatan dan karakter kita didasarkan atas keseimbangan empat jenis cairan tubuh; darah merah, phlegm (respiratory secretions), yellow bile / empedu kuning dan black bile / empedu hitam. Setiap temparemen merupakan hasil atau akibat dari jumlah satu cairan tubuh yang lebih banyak ketimbang yang lain.
  • Predominan darah merah ketimbang yg lain menghasilkan tubuh yg bersifat sanguine.
  • Predominan empedu kuning menyebakan tubuh yg bersifat koleris.
  • Predominan empedu hitam menyebabkan tubuh yg bersifat melankolis
  • Predominan cairan pernafasan menyebabkan tubuh yang bersifat phlegmatis
Personality Plus dalam Islam
Adalah Ibnu Sina (980-1037) – seorang dokter sejak 16 tahun, yg juga adalah pionir di bidang pengobatan psikofisiologi dan psikosomatik – yang mengembangkan teori Hippocrates sehingga meliputi aspek emosional, kapasitas mental, perilaku moral, self-awareness, pergerakan dan juga mimpi. Ilmuwan yg memiliki prinsip “I prefer a short life with width to a narrow one with length” ini menuliskan perihal tersebut semisal dalam bukunya yang termasyhur The Canon of Medicine. Buku itu adalah yang menjadikan Ibnu Sina disebut sbg pencetus pertama teori psikoanalisa abad 20.
Dalam Al Qur’an, Tuhan mendeskripsikan manusia sbg yg tercipta dari air (As Sajdah; 32:8) yang memiliki sifat dingin & basah; bumi (Al Imron; 3:59) yang memiliki sifat dingin dan kering; tanah liat mentah (raw clay) (Al A’raaf; 7:12), yang memiliki sifat panas & basah; dan juga tanah kering spt tembikar (sounding clay) (55:14), yang memiliki sifat panas dan kering. Jika saja saya paham bahasa arab, tentu saya akan bisa menjelaskan arti jelas tiap kata yg jadi referensi tsb.
Meskipun Tuhan telah menciptakan setiap manusia dengan keempat elemen tersebut, namun hasil penelitian para praktisi kesehatan menunjukkan bahwa setiap orang biasanya memiliki sebuah elemen yang dominan. Istilah panas dan dingin ini kemudian juga banyak ditemukan di hadits dalam konteks penyebutan sifat makanan. Segala informasi ini kemudian dijadikan dasar bagi ilmuwan muslim seperti Ibnu Sina untuk mengembangkan ilmu kesehatan berbasis keunikan temparemen.
Secara mendasar, Ibnu Sina menggolongkan tipe temparemen menjadi empat:
  • Sanguinis yang dicirikan oleh sifat panas & lembab (hot & moist)
  • Koleris yang dicirikan oleh sifat panas & kering (hot & dry)
  • Melankolis yang dicirikan oleh sifat dingin & kering (cold & dry)
  • Phlegmatis yang dicirikan oleh sifat dingin & lembab (cold & moist)
Dalam perkembangannya, Ibnu Sina lalu menggambarkan atau mensimbolkan karakteristik temparemental dari dingin, panas, lembab dan kering dalam bentuk istilah elemen Tanah, Api, Air, dan Udara. Belakangan ini kita kemudian mendengar, hanya Sang Avatar saja lah yang mampu menguasai keempat elemen Ibnu Sina tersebut; hanya dia yang bisa menghentikan Bangsa Api yang kejam dari penguasaan atas dunia. Oleh karena itu lah maka dunia berharap pada Aang, the last airbender :mrgreen:
Aang Sang Avatar dan Asal Muasal Personality Plus
Dan Aang yg kekuatan elemen dasarnya adalah udara ternyata memang seorang sanguinis, bukan? :-)
  • Sanguinis – Elemen Udara
  • Koleris – Elemen Api
  • Melankolis – Elemen Bumi
  • Phlegmatis – Elemen Air
Familiar dengan futon rasenshuriken nya Naruto? Naruto adalah pemegang elemen Angin (futon) yang katakanlah juga bisa disebut elemen udara. Dang, Naruto yang super rame ternyata memang seorang sanguine tulen. Dan lantas bagaimana dengan Sasuke yang selalu bersikeras dg caranya sendiri, yakni sang koleris? Well, lihat saja jutsu Sasuke; Katon, Goukakyu no Jutsu atau Katon, Housenka no jutsu . Well, ternyata dia memang pemegang elemen api :cool: Sementara Yamato -guru Naruto sbg pengganti Kakashi- dengan Mokuton ability-nya mampu menggunakan elemen Air dan Bumi. Dia ndak rame kayak Naruto. Karena elemen karakternya adalah Melankolis Phlegmatis :wink:
Naruto sanguinis dan asal muasal personality plus Sasuke Koleris dan asal muasal personality plus
Lebih jauh lagi, Ibnu Sina juga mensimbolkan empat temparemen dalam bentuk musim. Namun bukan sekedar mensimbolkan, namun Ibnu Sina juga mengungkapkan bahwa kesehatan pemilik temparemen tertentu dipengaruhi oleh musim tsb.
  • Sanguinis – Spring / musim semi
  • Koleris – Summer / musim panas
  • Melankolis – Autumn / musim gugur
  • Phlegmatis – Winter / musim dingin
Ilmuwan muslim lain yang menggunakan teori temparemen ini adalah Abu Bakar Muhammad Zakariyya Al Razi (865 SM), Ibnu Qayyim Al-Jauziyah (1292), dan juga Al Jalalu’d-Din Abdur Rahman Ibnu Bakar as-Suyuti (1445). Kesemuanya berbicara banyak tentang temparemen dan bagaimana para praktisi bisa menyembuhkan mereka yang sakit dg menyeimbangkan temparemen.
Pada zaman Nabi Muhammad SAW sendiri model pengobatan berbasis temparemen juga populer dilakukan. Metode pengobatan yg disebut di hadits seperti bekam/cupping (medical practice in which a cupping glass was used to increase the blood supply to an area of the skin) dan cautery (the process or action of sealing a wound or destroying abnormal or infected tissue by burning) juga disebut sebagai metode untuk mengembalikan keseimbangan berbasis model temparemen.

Personality Plus di dunia barat
Sebagian besar orang barat awalnya susah untuk menerima sistem pengobatan berbasis temparemen ini karena mereka selalu terpaku pada prinsip “everyone must be the same to be equal or right”. Para penulis Kristen yang mengeksplorasi sistem temparemen ini pun kebanyakan ditolak oleh pihak gereja yang menolak ajaran2 yang berasal selain dari Bibble mereka. Namun dengan sekularitas yang kian merebak, kian banyak lah ilmuwan dan penulis barat yg mengeksplorasi dan mempopulerkan gagasan yang dimatangkan oleh Ibnu Sina ini.
Dalam perkembangannya,model personality disebut dipengaruhi oleh neurotransmitter dari sistem simpatetik dan para simpatetik.
  • Noradrenaline. Neurotransmitter ini secara otomatis membuat badan bersemangat dan membuat diri ndak bisa diam.
    • Sanguine (Dopamine). Sebabkan seseorang punya keinginan besar untuk having fun.
    • Choleric (Adrenalin). Sebabkan seseorang punya keinginan besar untuk merampungkan tugas dg cepat. Workaholics.
  • Acetylcholine. Neurotransmitter ini secara otomatis menenangkan tubuh.
    • Melancholy (Oxytocin). Sebabkan seseorang punya keinginan besar untuk membangun relationship atas dasar trust.
    • Phlegmatic (Serotonin). Sebabkan seseorang punya keinginan besar untuk slow down, fokus dan merasa tercukupi.
Snoopy sanguinis dan asal muasal personality plusSehingga penulis2 barat pun kemudian mengembangkan teori ini bukan hanya dalam konteks pengobatan namun juga pengembangan karakter diri. Penulis2 itu semisal adalah Tim LaHaye, (Spirit-Controlled Temperament (1967); Transformed Temperaments (1971); dan Why You Act the Way You Do (1984)), lalu juga Charles Stanley, Larry Burkett, John G. MacArthur, dan tentu saja Florence Littauer, penulis buku Personality Plus.
charlie phlegmatis dan asal muasal personality plusBahkan Winnie The Pooh juga menggunakan model temparemen ini untuk menggambarkan tokoh-tokohnya. Pooh adalah melankolis, Rabbit adalah koleris, Tigger adalah sanguinis, dan Eeyore adalah phlegmatis. Dalam Charlie Brown comic strip; Lucy adalah seorang koleris, Snoopy adalah seekor sanguinis, Charlie Brown adalah seorang phlegmatis, dan Linus adalah seorang melankolis. Novel The Celestine Prophecy oleh James Redfield dan juga Who Moved My Cheese oleh Spencer Johnson, M.D. juga menggunakan sistem ini dalam menggambarkan watak dan tokoh dalam tulisannya.



Sumber : http://akhmadguntar.com/aang-sang-avatar-naruto-dan-asal-muasal-personality-plus.html

2O Sifat Penghancur Diri



Dari buku Personality Plus, bisa disimpulkan kira-kira ada 20 sifat yang bisa menghancurkan diri sendiri, yaitu:


1. Bashful
Sering menghindari perhatian karena malu
 
2. Unforgiving
Sulit melupakan sakit hati atas ketidakadilan yang dialami, biasa mendendam

3. Resentful
Sering memendam rasa tidak senang akibat tersinggung oleh fakta/khayalannya

4. Fussy
Bersikeras minta perhatian besar pada perincian/hal yang sepele

5. Insecure
Sering merasa sedih/cemas/takut/kurang kepercayaan

6. Unpopular
Suka menuntut orang lain untuk sempurna sesuai keinginannya

7. Hard to please
Suka menetapkan standar yang terlalu tinggi yang sulit dipenuhi oleh orang lain

8. Pessimistic
Sering melihat sisi buruk lebih dulu pada situasi apapun

9. Alienated
Sering merasa terasing/tidak aman, takut jangan-jangan tidak disenangi orang lain
 
10. Negative attitude
Jarang berpikir positif, sering cuma melihat sisi buruk/gelap setiap situasi

11. Withdrawn
Sering lama-lama menyendiri/menarik diri/mengasingkan diri
 
12. Too sensitive
Terlalu introspektif/ingin dipahami, mudah tersinggung kalau disalahpahami

13. Depressed
Hampir sepanjang waktu merasa tertekan

14. Introvert
Pemikiran & perhatiannya ditujukan ke dalam, hidup di dalam diri sendiri
 
15. Moody
 Semangatnya sering merosot drastis, apalagi kalo merasa tidak dihargai
 
16. Skeptical
Tidak mudah percaya, mempertanyakan motif di balik kata-kata
 
17. Loner
Memerlukan banyak waktu pribadi, cenderung menghindari orang lain
 
18. Suspicious
Suka curiga/tidak percaya kata-kata orang lain
 
19. Revengeful
Sadar/tidak sadar sering menahan perasaan, menyimpan dendam, ingin membalas

20. Critical
Suka mengevaluasi/menilai/berpikir/mengkritik secara negatif


Sumber : http://www.docstoc.com/docs/29817244/Dari-buku-Personality-Plus

Sifat & Karakter Manusia



Memang benar Manusia adalah makhluk sosial, pasti tidak lepas berinteraksi antara satu dengan lainnya. Pasti suatu saat akan timbul friksi atau gesekan yang bisa positif atau malah bisa menimbulkan hal negatif. Hal positif adalah menimbulkan motivasi diri kita untuk bisa lebih baik dari orang lain. Sedangkan hal negatif adalah rusaknya hubungan diantara sesama manusia, misalnya perkelahian, perceraian, permusuhan dan sebagainya. Rusaknya hubungan tersebut bisa jadi disebabkan kita tidak mengenali sifat dan karakter diri kita dan juga tidak mengetahui karakter manusia lainnya.
Untuk mempermudah membedakan orang dari sifat dan karakternya ada salah satu referensi buku yang menarik di tulis oleh Florence Littauer yang berjudul Personality Plus“. Membawakan topik klasik psikologi, yang konon sudah ditetapkan Hippocrates 2400 tahun yang lalu, yaitu empat kepribadian: Sanguinis, Melankolis, Koleris, dan Phlegmatis. Kita lihat satu persatu keempat sifat dasar yang dikemukakan Florence Littauer dalam bukunya “Personality Plus” sebagai berikut :

 

Kepribadian Sanguis (Sanguis yang Populer)

Kemampuan orang Sanguinis yang Populer untuk melangsungkan percakapan yang mengasyikkan apakah mengenai sesuatu merupakan segi plus yang membuat iri hati orang lain; tetapi kalau dibawa sampai ke ujung yang ekstrim orang Sanguinis yang Populer bicara terus-menerus, memonopoli, menyela, dan menyimpang terlalu jauh dari kebenaran.
Bergaul dengan orang sanguin ini sebenarnya menyenangkan, jika dia bercerita dia bisa menggambarkan sesuatu dengan baik, sehingga pikiran kita diajak untuk merangkai katanya-katanya seperti sebuah film di kepala kita, saking bagusnya penggambaran ceritanya.
Contohnya :
Jika dia butuh sumbangan dana dari kita, sms yang dikirim ke kita adalah “Masukkan Pundi-pundi amal anda ke rekening bla..bla..bla..

Kepribadian Melankolis (Melankolis yang Sempurna) :

Pemikiran analitis yang mendalam dari orang Melankolis yang Sempurna merupakan ciri khas yang jenius, banyak dihormati oleh mereka yang pikirannya lebih dangkal, walaupun demikian kalau dibawa sampai ke titik ekstrim, dia jadi menyebabkan kemurungan dan menekan perasaan.
Kadangkala bergaul dengan orang melankolis menimbulkan kebosanan dalam diri kita, semuanya serba teratur dan teliti, segala sesuatu dikerjakan dengan langkah-langkah yang jelas dan terstruktur. Kalau lama dalam proses pengerjaan bukan karena malas tetapi karena hasilnya harus sempurna. Ciri-ciri kalau kita bertemu dengan orang Melankolis ini biasanya dilihat dari kamar tidur/kantornya, semuanya serba rapi, tertib dan terpola (keculai kalau punya asisten/istri yang siap membereskan arisip-arsip yang berantakan).
Dan orang Melankolis ini susah sekali diyakinkan, perlu data-data otentik yang mendukung argumentasi kita. Dan secara ektrik dalam hal keuangan orang Melankolis cenderung (sory lho.. dalam titik extrim) pelit , tapi untuk mengenai hasil pekerjaan, Orang Melankolis jagonya. Sangat pandai mengorganisasi sesuatu.

 

Kepribadian Koleris (Koleris Kuat) :

Bakat orang Koleris yang Kuat untuk kepemimpinan yang cepat dan tajam sangat diperlukan dalam setiap tahap kehidupan pada zaman sekarang; tetapi kalau dibawa sampai titik esktrim, orang Koleris yang Kuat jadi sok berkuasa, mendominasi, dan manipulatif. Setiap pemimpin mempunyai sifat ini, tegas, lugas, dan salah satu untuk mengenai ciri-ciri kepribadian ini adalah selalu ingin di depan tidak mau kalah dengan orang lain. Secara extrim, orang dengan kepribadian ini menjadi orang yang diktaktor, selalu tampul dominan dan tidak mau dibawah orang lain, penginnya sellau diatas dalam segala hal. Orang dengan kepribadian Koleris sangat mahir Untuk urusan mengorganisir banyak orang dengan sifatnya yang tegas.

 

Kepribadian Phlegmatis (Phlegmatis yang Damai) :

Sifat orang Phlegmatis Damai yang mudah bergaul merupakan perpaduan yang mengagumkan dan menjadikannya orang yang paling disukai dalam kelompok mana saja; namun kalau dibawa sampai ke titik ekstrim, orang Phlegmatis yang Damai tidak peduli melakukan apa pun, masa bodoh, dan tidak punya kepastian.
Ciri-cirinya yang mudah dilihat adalah tidak mempunyai sikap yang jelas dalam mengambil keputusan, tidak mau secara tegas memihak sesuatu yang belum diketahuinya, cenderung damai dan tidak mau berkonfrontasi secara langsung dengan orang lain. Terkadang orang Phlegmatis memang harus didikte untuk mengerjakan sesuatu (secara extrim), biasanya orang phlegmatis kurang mahir untuk urusan-urusan yang detail, seperti yang paling sederhana merapikan kamarnya , tetapi seorang Phlegmatis bisa menjadi peloby yang ulung dan bis diandalkan untuk urusan berhubungan atau berkomunikasi dengan orang lain, karena sifatnya yang kalem dan tenang.

 

Kepribadian Campuran dari Kepribadian Dasar

Keempat tipe kepribadian tersebut, menurut Littauer, juga bisa bercampur dalam diri seseorang.
Littauer membedakannya menjadi empat: campuran alami, campuran pelengkap, campuran yang berlawanan, dan sedikit-sedikit dari segalanya.
  • Campuran alami adalah Sanguinis Koleris dan Melankolis Phlegmatis.
  • Campuran pelengkap yang berorientasi hubungan adalah Sanguinis Phlegmatis
  • Campuran pelengkap yang berorientasi tujuan adalah Koleris Melankolis
Campuran berlawanan dianggap sebagai pertikaian batin yaitu :
  • Sanguinis Melankolis dan Koleris Phlegmatis.
Sedangkan yang mempunyai sedikit dari segalanya, dengan asumsi sudah mengikuti tes kepribadian dengan benar, dianggap mungkin Phlegmatis, mungkin orang sempurna, atau mungkin orang yang masa kecilnya terlalu diarahkan, dikontrol, dan ditindas sehingga tidak mengenali diri sendiri.
Kenali diri kita sendiri sebelum mengenali orang lain. Anda masuk kepribdian yang mana?


Sumber : http://www.sejutablog.com/personality-plus/

Jumat, 10 Desember 2010

Meraih Ketenangan Jiwa



Betapa mahalnya harga ketenangan jiwa. Banyak yang mengorbankan apa saja untuk meraihnya. Namun, tak sedikit yang salah arah. Lihat saja orang rela menghabiskan berjam-jam nongkrong di tempat hiburan sembari minum minuman keras. Tak sedikit yang menghabiskan uang jutaan untuk mengkonsumsi pil-pil penenang. Sementara, ketenangan yang diproleh cuma sesaat. Itu pun sifatnya semu. Alih-alih ingin meraih ketenangan jiwa yang ada malah kehancuran.

Berbagai persoalan sehari-hari bisa menjadi pemicu stress. Apalagi di kehidupan yang serba cepat seperti sekarang ini. Banyak hal yang membuat seseorang merasa tertekan, kecewa dan tegang. Masalahnya tinggal pada intensitas. Bila stress itu terjadi terus menerus akan menjadi distress yang berujung pada depresi. Pada tingkat ini penderita kerap melakukan tindakan di luar akal sehat.

Faktanya, tak ada seorang pun terbebas dari persoalan hidup. Itulah sunatullah yang berlaku di dunia. Kekayaan, pangkat dan kedudukan takkan mampu menghalanginya.

Namun, Islam memberikan solusi terhadap tekanan hidup itu agar jiwa tetap tenang. Tak ada istilah stress bagi seorang mukmin. Soalnya, Islam telah memberikan solusi menghadapi tekanan hidup, Berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk meraih ketenangan jiwa:

1. Membaca dan mendengarkan al-Quran

Suatu ketika seseorang datang kepada Ibnu Mas’ud, salah seorang sahabat utama Rasulullah. Ia mengeluh, “Wahai Ibnu Mas’ud, nasihatilah aku dan berilah obat bagi jiwaku yang gelisah ini. Hari-hariku penuh dengan perasaan tak tenteram, jiwaku gelisah, dan pikiranku kusut. Makan tak enak, tidur pun tak nyenyak," kata orang tersebut.

Ibnu Mas’ud menjawab, ”Kalau penyakit itu yang menimpamu, maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat. Pertama, tempat orang membaca al-Quran. Engkau baca al-Quran atau engkau dengar baik-baik orang yang membacanya. Kedua, engkau pergi ke majelis pengajian yang mengingatkan hatimu kepada Allah. Ketiga, engkau cari waktu dan tempat yang sunyi, di sana engkau berkhalwat mengabdi kepada Allah. Nasihat sahabat Nabi itu segera dilaksanakan orang tersebut. Sesampainya di rumah, segera ia berwudhu kemudian diambilnya Al-quran dan dibacanya dengan khusyuk. Selesai membaca, ia segera dapati hatinya memperoleh ketenteraman, dan jiwanya pun tenang. Pikirannya segar kembali, hidupnya terasa bergairah kembali. Padahal, ia baru melaksanakan satu dari tiga nasihat yang disampaikan sahabat Rasulullah saw tersebut.

2. Menyayangi orang miskin

Rasulullah memerintahkan kepada muslim yang punya kelebihan harta untuk memberikan perhatian kepada orang miskin. Ternyata, sikap dermawan itu bisa mendatangkan ketenangan jiwa. Mengapa? Dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa para malaikat selalu mendoakan orang-orang dermawan:

“Setiap pagi hari dua malaikat senantiasa mendampingi setiap orang. Salah satunya mengucapkan doa: Ya Allah! Berikanlah balasan kepada orang yang berinfak. Dan malaikat yang kedua pun berdoa: Ya Allah! Berikanlah kepada orang yang kikir itu kebinasaan."

Dari hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa orang yang dermawan itu memperoleh dua balasan. Pertama, ia mendapatkan ganjaran atas apa yang diberikannya kepada orang lain. Kedua, mendapatkan limpahan ketenangan jiwa dan belas kasihan dari Allah.

3. Melihat orang yang di bawah, jangan lihat ke atas

Ketenangan jiwa akan diperoleh jika kita senantiasa bersyukur atas segala pemberian Allah, meskipun tampak sedikit. Rasa syukur itu akan muncul bila kita senantiasa melihat orang-orang yang kondisinya lebih rendah dari kita, baik dalam hal materi, kesehatan, rupa, pekerjaan dan pemikiran. Betapa banyak di dunia ini orang yang kurang beruntung. Rasa syukur itu selain mendatangkan ketenangan jiwa, juga ganjaran dari Allah.

4. Menjaga silaturahmi

Manusia adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan jalinan hubungan yang baik dengan manusia lain. Berbagai kebutuhan hidup takkan mungin bisa diraih tanpa adanya bantuan dari orang lain. Karenannya, di dalam hadits Rasulullah diperintahkan untuk tetap menjalin silaturahmi, sekalipun terhadap orang yang melakukan permusuhan, Rasulullah juga pernah bersabda bahwa silaturahmi dapat memanjangkan umur dan mendatangkan rejeki. Hubungan yang baik di dalam keluarga, maupun dengan tetangga akan menciptakan ketenangan, kedamaian dan kemesraan. Hubungan yang baik itu juga akan sangat efektif untuk menanggulangi berbagai persoalan yang berkembang di masyarakat.

5. Banyak mengucapkan la hawla wa la quwwata illa billah.

Sumber ketenangan jiwa yang hakiki bersumber dari Allah SWT. Karena itu hendaklah kita selalu menghadirkan Allah SWT dalam segala situasi, baik dalam keadaan senang maupun susah. Keterikatan yang kuat dengan Allah SWT akan membuat jiwa seseorang menjadi kuat, tak mudah goncang dan diombang-ambingkan sesuatu. Sebab, bila kita lalai untuk mengingat Allah, maka membuka peluang bagi setan untuk mempengaruhi pikiran kita.

6. Mengatakan yang haq (benar) sekalipun pahit

Hidup ini harus dijaga agar senantiasa berada di atas jalan kebenaran. Kebenaran harus diperjuangan. Pelanggaran terhadap kebenaran akan mendatangkan kegelisahan. Ketenangan jiwa akan tergapai bila kita tidak melanggar nilai-nilai kebenaran. Sebaliknya, pelanggaran terhadap kebenaran akan berpengaruh terhadap ketenangan jiwa. Lihat saja orang-orang kerap berbuat maksiat, kehidupannya diliputi kegelisahan.

7. Tidak ambil peduli terhadap celaan orang lain asalkan yang kita lakukan benar-benar karena Allah

Salah satu faktor yang membuat jiwa seseorang tidak tenang adalah karena selalu mengikuti penilaian orang terhadap dirinya. Terombang ambing oleh sikap dan gaya hidup orang kebanyakan. Sedangkan seseorang akan memiliki pendirian yang kuat jika berpegang kepada prinsip-prinsip yang datang dari Allah (al-Islam). Betapa melelahkannya hidup ini bila segala hal yang ada di dunia ini kita ikuti.

8. Tidak mengemis kepada orang lain

"Tangan di atas (memberi) lebih mulia dari tangan di bawah" adalah hadits rasulullah yang memotivasi setiap mukmin untuk hidup mandiri. Tidak tergantung dan meminta-minta kepacla orang lain. Sebab, orang, yang mandiri, jiwanya akan kuat dan sikapnya lebih berani dalam menghadapi kehidupan. Sebaliknya, orang yang selalu meminta-minta menggambarkan jiwa yang lemah. Hal ini tentu membuat batin tak nyaman.

9. Menjauhi Utang

Dalam sebuah hadits Rasulullah dengan tegas mengatakan: “Janganlah engkau jadikan dirimu ketakutan setelah merasakan keamanan!” (Para sahabat) bertanya: Bagaimana bisa terjadi seperti itu! Sabdanya: Karena utang.”

Begitulah kenyataanya. Orang yang berutang akan senantiasa dihantui ketakutan, karena ia dikejar-kejar untuk segera melunasinya. Inilah salah satu faktor yang membuat banyak orang mengalami tekanan jiwa. Rasulullah juga mengatakan: “Hendaklah kamu jauhi utang, karena utang itu menjadi beban pikiran di malam hari dan rasa rendah diri di siang hari."

10. Selalu berpikir positif

Mengapa seseorang mudah stress? Salah satu faktornya karena ia selalu diliputi pikiran-pikiran negatif. Selalu mencela dan menyesali kekurangan diri. Padahal, setiap kita diberikan oleh Allah berbagai kelebihan. Ubahlah pikiran negatif itu menjadi positif. Ubahlah ungkapan keluh kesah yang membuat muka cemberut, badan lemas dan frustasi dengan ungkapan senang. Ungkapan senang akan membuat ekspresi senyum dan jiwa menjadi semangat kembali. Bukankah di balik kesulitan dan kegagalan ada hikmah yang bisa jadi pelajaran? Dan bukankah dibalik kesulitan ada kemudahan?


Sumber : http://beranda.blogsome.com/2006/11/17/meraih-ketenangan-jiwa/

Senin, 06 Desember 2010

Kisah Irfan Bachdim Sebelum Di Timnas (2)

Kisah Irfan Bachdim Sebelum Di Timnas (1)

Cara Cepat Dapat Uang

 
Cara ini sebagian besar teruji secara nyata kehebatannya, mau coba cara ini silahkan... Insya ALLAH Halal 100 % ( Asal uang Bapaknya bukan hasil korupsi, copet, maling dan sejenisnya he... he.. )

Jumat, 03 Desember 2010

Misteri Tragedi Bintaro 1987

Tragedi Bintaro adalah peristiwa tabrakan hebat dua buah kereta api di daerah Pondok Betung, Bintaro, Tangerang, pada tanggal 19 Oktober 1987 yang merupakan kecelakaan terburuk dalam sejarah perkeretaapian di Indonesia. Peristiwa ini juga menyita perhatian publik dunia.

Sebuah kereta api yang berangkat dari Rangkasbitung, bertabrakan dengan kereta api yang berangkat dari Stasiun Tanah Abang. Peristiwa ini tercatat sebagai salah satu musibah paling buruk dalam sejarah transportasi di Indonesia.

Kejadian...

Pagi hari senin tanggal 19 Oktober 1987...
Peristiwa bermula atas kesalahan kepala stasiun Serpong memberangkatkan KA 225 ke Stasiun Sudimara, tanpa mengecek kepenuhan jalur KA di Stasiun Sudimara. Sehingga, ketika KRD no.KA 225, jurusan Rangkasbitung-Jakarta Kota, tiba di Stasiun Sudimara pada pukul 6:45 WIB, stasiun Sudimara yang punya 3 jalur saat itu penuh dengan KA.

* KA 225 di jalur 1.
* KA Indocement hendak ke arah Jakarta juga, di jalur 2.
* Di jalur 3 ada KA barang tanpa lokomotif.

Ada dua kereta api ekonomi yang berjalan ke dua arah yang berbeda. Kereta yang pertama adalah KA Cepat (KA 220) jurusan Tanahabang-Merak yang ditarik lok BB303 16, sedangkan yang satunya adalah KA lokal (KA 225) jurusan Rangkasbitung-Tanahabang ditarik lok BB306 16. Menurut jadwal, seharusnya keduanya akan bersilang di stasiun Sudimara, dimana kalau tepat waktu, KA 225 seharusnya datang pukul 06.40 dan menunggu KA 220 yang lewat pada pukul 06.49.
Tapi kenyataannya, KA 225 ini terlambat 5 menit ketika sampai di Sudimara. Dan di jalur 2 sudah ada KA barang yang menunggu. Karena stasiun Sudimara hanya punya 3 jalur, dan jalur 1 kondisinya agak rusak, maka KA 225 dimasukkan ke jalur 3.
Karena penuh, maka kegiatan persilangan jadi mustahil. Otomatis persilangan terpaksa dipindahkan ke stasiun Kebayoran. Namun karena hal inilah, kemudian terjadi rentetan kesalahan prosedur yang akhirnya menyebabkan 139 orang tewas.

RENTETAN KESALAHAN FATAL

Menurut peraturan, untuk memindahkan persilangan ke Kebayoran, PPKA harus meminta ijin dulu ke Kebayoran, dan setelah diijinkan, baru PPKA membuat surat PTP (Pemindahan Tempat Persilangan) ke masinis KA 225.
Tapi apa yang terjadi malah sebaliknya. PPKA malah membuat PTP dan memberikannya ke masinis, baru meminta ijin ke Kebayoran kemudian! Parahnya, oleh PPKA Kebayoran malah dijawab “Gampang, nanti diatur!”
Dan sesaat setelah itu, terjadi pergantian petugas PPKA Kebayoran. PPKA pengganti ini telah diberitahu pendahulunya bahwa di Sudimara ada 2 KA dari Sudimara yang belum masuk, termasuk KA 225. Pada saat itu, KA 220 sudah ada di Kebayoran dan siap berangkat.
Sementara itu di Sudimara, PPKA menyuruh juru langsir untuk melakukan tugasnya. Seharusnya pada saat itu, masinis harus memberikan laporan T-83 ke PPKA dan memberitahu rencana langsiran ke masinis.
Tapi entah kenapa, keretanya tiba-tiba langsung tancap gas dan melesat ke Kebayoran, tanpa ijin dari PPKA. Bahkan Kondekturnya juga tidak sempat naik!
Karena kewalahan, juru langsir langsung melapor ke PPKA. Mereka berdua lalu menggoyangkan sinyal secara bergantian untuk menghentikan KA 225. Namun inipun sia-sia. PPKA Sudimara pun tak patah arang, dia kejar KA tersebut sambil mengibarkan bendera merah. Tapi inipun juga gagal, dan sang PPKA akhirnya pingsan sekembalinya ke stasiun.
Pada saat yang sama, KA 220 berangkat dari Kebayoran menuju Sudimara...

PERJALANAN MENUJU MAUT
Jadi bisa dibayangkan, satu petak antar stasiun diisi dua kereta yang berjalan pada arah yang berlawanan, dengan kecepatan penuh!
Kebetulan di KM 17+252 terdapat tikungan zig-zag yang berjarak pendek, tapi dikelilingi pepohonan yang rimbun. Di sini sudut pandang cukup terbatas, dan kedua kereta bertemu secara tiba-tiba. Otomatis para masinisnya tidak sempat mengerem, dan apa yang bisa dilakukan hanyalah meloncat keluar!
Tabrakanpun tak bisa dielakkan, dan kedua kereta ini langsung bertubrukan muka. Impaknya demikian dashyatnya, hingga gerbong pertama di belakang lokomotif di kedua kereta langsung menyelimuti lokomotifnya. Efek teleskopik ini menewaskan banyak penumpang, dan mereka yang bernasib malang langsung “tergiling” oleh putaran kipas radiator lokomotif. Karena itu tidak heran bahwa semua korban tewas berada di gerbong pertama dan di lokomotif.
Sesaat setelah tabrakan, tempat itu dipenuhi oleh tangisan, erangan, serta bau darah dari dalam rongsokan kereta...

Quote:
IMPAK TRAGEDI INI
Kejadian ini sempat ramai diberitakan di berbagai media massa, dan sangat mengejutkan masyarakat. Walaupun kecelakaan kereta api sudah sering terjadi di dekade 1980an, tapi baru kali ini sampai separah ini.
PJKA tidak tinggal diam. Beberapa operasi penertiban segera dilaksanakan. Hal ini perlu, mengingat KA di jalur sekitar Tanahabang memang dari dulu terkenal karena ketidak tertibannya. Entah karena banyaknya penumpang di lokomotif maupun di atap, ataupun karena banyak penumpang yang tidak membayar dan suka menghajar kondektur. Dan pada saat kejadian, lokomotif KA 225 memang dipenuhi penumpang gelap, sebagian bergelantungan di luar.
Selain itu beberapa peningkatan prasarana juga dilakukan untuk pencegahan. Seperti pemasangan radio di lokomotif (pada wakktu kejadian, sedikit lokomotif di Indonesia yang punya radio). Selain itu di antara stasiun Kebayoran dan Sudimara kemudian dibangun stasiun baru (Pondok Ranji). Sistem persinyalan di jalur ini kemudian dirubah dari mekanik menjadi elektrik.
Namun, efek terbesar dari kejadian ini adalah pembangunan double track besar-besaran untuk mencegah tabrakan muka terjadi lagi. Ironisnya, program ini baru terlaksana hampir dua dekade kemudian dan akhirnya jalur ganda ini selesai pada tahun 2007.
Andai proyek jalur ganda ini selesai 20 tahun lebih awal.



Misteri...

Namun, kecelakaan ini juga menyisakan beberapa teka-teki hingga saat ini. Apa sesungguhnya yang menyebabkan masinis KA 225 berjalan tanpa ijin? Dan setelah kejadian itu, krane “Si Bongkok” yang dipakai untuk menolong, sempat mengalami anjlok dalam perjalanan kembali ke Manggarai. Setelah kejadian, kedua lokomotif yang terlibat langsung dibawa ke Manggarai dan Pengok (Yogyakarta). Yang di Manggarai sempat dipajang selama beberapa waktu di sana sebelum akhirnya dirucat. Sedangkan yang di Pengok langsung dirucat. Tapi radiatornya sempat digeletakan selama beberapa tahun. Bahkan hingga tahun 2005, masih ada di sana. Konon, para tukang besinya tidak berani merucatnya karena ada banyak anggota tubuh yang tersisa di sana. Dan menurut kesaksian beberapa karyawan BY Yogya, setiap malam sisa radiator tersebut suka mengeluarkan suara misterius...
Apapun kebenarannya, kita hanya bisa berharap semoga kecelakaan seperti ini tidak akan terjadi lagi.


Spoiler untuk gambar :
spoilerSisa blok radiator salah satu lokomotif eks Tragedi Bintaro di BY Pengok, Yogyakarta, tahun 2004


Spoiler untuk gambar :
spoilerBB303 16 (kanan), beberapa bulan sebelum kecelakaan maut di Bintaro. (foto oleh M. Lutfi Tjahjadi).spoiler


Spoiler untuk video :





Masinis Kereta Tragedi Bintaro




MENCARI Slamet Suradio di Purworejo memang tidak mudah. Radar Jogja (Grup JPNN) tak punya alamat detail rumahnya. Bahkan, nama masinis yang pernah menggemparkan Indonesia itu tidak terdata di PT KA (Kereta Api) Kutoarjo.

Petugas di Stasiun Besar Kutoarjo malah terkejut saat diberita tahu bahwa masinis KA 225 (Rangkasbitung-Jakarta) yang terlibat tabrakan dengan KA 220 (Tanah Abang-Merak) dan menewaskan 156 orang itu tinggal di Purworejo.

Alamat Slamet akhirnya ditemukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Purworejo. Slamet Suradio tercatat sebagai warga RT 01, RW 02, Dusun Krajan Kidul, Desa Gintungan, Kecamatan Gebang, Purworejo.

Saat didatangi di rumahnya Senin (4/10), laki-laki yang oleh warga sekitar lebih akrab disapa Slamet Bintaro itu sedang tidak ada. Rumahnya sepi. Tetangganya memberi tahu bahwa Slamet sedang berjualan rokok keliling di perempatan besar dekat BRI Cabang Kutoarjo (bukan berjualan rokok di rumah seperti diberitakan kemarin, Red).

Tapi, ketika pangkalan Slamet didatangi, bapak tiga anak itu ternyata sudah pergi. "Wong, barusan dia di sini. Mungkin masih di sekitar sini saja," kata seorang tukang becak.

"Lha itu" orang yang pakai baju biru berjalan ke timur. Ya, itu Slamet Bintaro," tambah si tukang becak sambil menunjuk ke arah pria gaek yang berjalan sambil membawa kotak rokok di dadanya.

Slamet yang mengenakan baju biru lusuh dan topi biru berjalan di trotoar dengan tertatih-tatih. Di pundaknya tergantung tas berisi beberapa bungkus rokok yang dijual keliling. Dia kaget ketika disapa dengan nama "Slamet Bintaro".

Namun, setelah diajak makan di sebuah warung, dengan antusias Slamet menceritakan tragedi kecelakaan kereta yang terjadi pada Senin Pon, 19 Oktober 1987, pukul 07.30 tersebut. Tabrakan frontal dua KA itu dianggap sebagai kecelakaan terburuk dalam sejarah perkeretaapian Indonesia. Selain menewaskan 156 orang, tabrakan tersebut melukai sekitar 300 penumpang lainnya.

Dalam kasus itu, Slamet akhirnya dihukum lima tahun penjara. Begitu bebas dari Lapas Cipinang pada 1993, Slamet masih boleh ngantor, meski hanya disuruh apel pagi. Namun, pada 1994, dia diberhentikan dengan tidak hormat. Secara otomatis dia tidak mendapatkan uang pensiun. Padahal, Slamet mulai mengabdi di PJKA (kini PT KA, Red) sejak 1964 dan mulai 1971 menjadi masinis.

"Pengabdian saya selama puluhan tahun seperti tidak berarti," ujar suami Tuginem, 45, itu dengan nada kelu. Tuginem merupakan istri kedua Slamet. Istri pertamanya, Kasmi, kimpoi lagi dengan masinis kawan Slamet ketika laki-laki berkulit hitam legam itu menjalani hukuman di Lapas Cipinang.

Slamet kemudian membongkar isi tas cangklongnya. Selain rokok, ternyata Slamet ke mana-mana membawa "surat-surat penting" yang menjadi saksi bisu pengabdian dirinya sebagai masinis. Di antaranya, surat tanda pengenal masinis dan surat pemberhentian dirinya oleh Kementerian Perhubungan.

Dia tampak terluka. Selain merasa menjadi kambing hitam dalam tragedi Bintaro, dia mendapatkan tekanan dari mana-mana. Dia menjalani pemeriksaan yang melelahkan dan membuatnya stres.

Dia juga tiga kali pindah rumah sakit saat menjalani pengobatan luka-luka akibat kecelakaan itu. Pertama, dia dirawat di RS Pelni Jakarta. Namun, lantaran mendapat teror dari massa "korban Bintaro", Slamet kemudian diamankan dan dipindahkan ke RS Cipto Mangunkusumo, sebelum dipindah lagi ke RS Kramat Jati.

Di ICU RS Kramat Jati, Slamet dirawat tiga bulan. Selama menjalani perawatan itu, dia masih sering dimintai keterangan oleh aparat kepolisian. "Bahkan, saya pernah diinterograsi dengan todongan pistol agar mengakui apa yang tidak saya lakukan. Namun, saya tetap kukuh karena saya menjalankan kereta setelah mendapat sinyal aman ketika masuk Bintaro. Saya sempat bilang, tembak saja Pak. Saya rela mati karena saya merasa tidak melakukan kesalahan," paparnya mengenang.

Meski demikian, Slamet Bintaro tetap menjadi terdakwa. Jaksa penuntut umum di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan saat itu menuntut Slamet dengan hukuman 14 tahun penjara. Namun, hakim menjatuhi hukuman 5 tahun penjara.

Setelah bebas dari Lapas Cipinang, Slamet Bintaro pulang ke kampung halaman, menemani istrinya yang bekerja sebagai buruh dan perajin emping. Slamet memilih berprofesi menjadi pengasong rokok keliling untuk mengisi hari-harinya.

Di perempatan BRI Kutoarjo yang letaknya tidak jauh dari Stasiun Kutoarjo, saban hari dia dia menghabiskan waktu bersama para tukang becak dan tukang ojek yang mangkal di situ.

"Yang penting, pekerjaan saya halal. Saya tidak mencuri dan korupsi," tutur Slamet yang sehari rata-rata hanya mendapatkan penghasilan sekitar Rp 5.000.


Sumber : Kaskus & Wikipedia

Hujan Badai Di Gading Serpong




 
 
 


Keterangan Peristiwa :

Angin Puting Beliung di Gading Serpong.
Tgl 15 Maret 2009, Pk. 14.33 WIB

Kamis, 02 Desember 2010

Awas! Masih Ada Riba & Gharar di Bank Syariah






Tulisan ini sebagai ungkapkan/ harapan dan gagasan yang ingin menginspirasi para praktisi perbankan syariah dalam mengembangkan Bank Syariah di Indonesia (bagian 1). Ide ini tidak hanya invotif tapi juga applicable (bagian 2). SELAMAT MEMBACA!

( Bagian 1 )

Bank Syariah Idaman Saya : Agar Akad Syariah Tidak Jatuh Pada Riba

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Suatu saat nanti manusia akan mengalami suatu masa, yang ketika itu semua orang memakan riba. Yang tidak makan secara langsung, akan terkena debunya.” (Hr. Nasa`i, no. 4455, namun dinilai dhaif oleh al-Albani)
Meski secara sanad hadits tersebut lemah, namun makna yang terkandung di dalamnya benar. Dan itulah realita zaman sekarang ini. Betapa riba dengan berbagai kedoknya saat ini telah menjadi konsumsi publik. Dalam tulisan blognya, Bahtiar HS, seorang student pada program beasiswa Chartered Islamic Finance Professional (CIFP) yang diselenggarakan oleh INCEIF (The International Centre for Education in Islamic Finance) Malaysia bekerjasama dengan Departemen Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya, menulis, “Sungguh menyentak pemahaman saya ketika membaca penjelasan seorang ustadz di website pengusahamuslim.com[1-3] Perihal transaksi Murabahah yang bisa tetap jatuh dalam kategori riba (al-riba) yang dilarang dan bukan sekedar jual beli (al-bai’) yang dihalalkan oleh syariat.” [4]
Bahtiar melanjutkan tulisannya dengan menyatakan bahwa transaksi Murabahah itu sebenarnya pada hakekatnya adalah transaksi hutang-piutang. Kita tahu bahwa Murabahah adalah transaksi jual beli dimana baik penjual dan pembeli sama-sama mengetahui harga beli barang yang ditransaksikan. Penjual dan pembeli juga sepakat dengan margin bagi hasil yang diambil penjual dalam transaksi jual beli tersebut.
Dimana Murabahah yang jatuh kepada riba itu? Kuncinya adalah bahwa setiap akad hutang-piutang, maka keuntungan atau tambahan yang dipersyaratkan dan disepakati kedua belah pihak dari pokok pinjaman adalah riba. Hal ini didasarkan pada sebuah hadits dimana sahabat Fudholah bin Ubaid radhiyallahu ‘anhu berkata, “Setiap piutang yang mendatangkan kemanfaatan/ keuntungan, maka itu adalah riba.” (HR. al-Baihaqy). Baca al-Muhadzdzab oleh asy-Syairazi 1/304, al-Mughni oleh Ibnu Qudamah 4/211 & 213, Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyyah 29/533, Ghamzu ‘Uyun al-Basha’ir 5/187, asy-Syarhul Mumthi’ 9/108-109 dan lain-lain.
Senada dengan hadits yang diriwayatkan oleh ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya, dari kakeknya, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Melarang salaf (piutang) bersama jual-beli.” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, Ibnu Majah, dan dihasankan oleh al-Albani). Yang dimaksud dengan salaf ialah piutang, kata salaf adalah bahasa orang-orang Hijaz (Mekkah, Madinah dan sekitarnya).
Bagaimana mengetahui apakah transaksi yang ditawarkan sebuah bank itu akad hutang-piutang ataukah murabahah? Contoh KPR:
1. Siapakah pihak yang mendatangkan barang itu (selaku penjual) kepada kita (selaku pembeli)? Bila bank yang mendatangkan barang itu (misal rumah) kepada kita, artinya bank sebagai penjual, maka transaksi itu masuk perniagaan biasa (murabahah) dimana kita selaku pembeli. Tetapi apabila kita (sebagai pembeli) justru yang mendatangkan barang itu kepada
bank, untuk mereka beli lebih dulu (talangan), lalu dijual kepada kita lagi, maka hal itu berarti masuk akad hutang-piutang (mencicil talangan).
2. Kepada siapa kita (selaku pembeli) mengajukan keberatan atau komplain jika ada masalah terhadap barang yang kita beli melalui akad itu, baik karena kerusakan atau cacat? Bila bank tidak mau menerima komplain dan tidak bertanggungjawab terhadap kerusakan atau cacat barang yang kita beli dalam akad itu, berarti bank tidak berlaku sebagai penjual (yang harusnya bertanggungjawab tentang hal itu). Ini berarti akad yang terjadi bukanlah murabahah, melainkan hutang-piutang. Namun bila bank mau bertanggungjawab, maka bank menempatkan dirinya selaku penjual, sehingga akadnya masuk kategori Murabahah biasa.
Belum lagi status Down Payment (DP) dalam transaksi sewa beli ini yang selalu dipersyaratkan (10-20%). Hal ini semakin menidakjelaskan status kepemilikan barang tersebut.
Ini berarti, proses KPR di bank syariah pada hakekatnya adalah akad hutang-piutang, meski secara hitam di atas putih akad murabahah. Dengan demikian, pengenaan margin keuntungan oleh bank kepada pembeli pada hakekatnya adalah tambahan atas pokok pinjaman yang jatuh kepada riba –menurut penjelasan di atas. Perubahan sekedar nama menjadi Murabahah itu tidak mengubah status hukumnya sebagai hutang-piutang.
Jadi, bagaimana dengan KPR kita di bank syariah? Bukankah demikian yang terjadi di lapangan? Apakah itu berarti proses bank mendapatkan rumah yang kita upayakan hanyalah akal-akalan agar bisa dibentuk akad murabahah antara bank dengan kita dan terhindar dari Riba. Akadnya jadi gharar/ tidak jelas.
Riba adalah benang merah yang dapat muncul diantara tijaroh (bisnis) dan tabarru (kebajikan). Mengapa terjadi? Karena pada hakikatnya manusia cenderung menghindari kerugian, ketidakpastian, kehilangan keuntungan, dll. Sehingga dengan adanya tambahan yang lebih menjanjikan (guarranted) lebih disukai. Dalam investasi (bisnis), baik tijaroh maupun tabarru, pemilik uang tidak ingin rugi dan ketika meminjamkan berharap sepenuhnya harta kembali. Selain itu yang dipinjamkan bernilai investasi, maka berharap bertambah dikemudian hari.
Jika dikelompokan, secara umum akad syariah dapat ditarik dari 2 kepentingan yaitu; Tijaroh (bisnis) dan Tabarru (Al Qard Al Hasan). Dalam tijaroh meliputi transaksi yang bertujuan untuk mencari keuntungan, misalnya jual beli (murabahah), sewa-menyewa, syirkah (penggabungan yang meliputi musyarakah dan mudharabah, dll. Sementara dalam tabarru meliputi transaksi yang bertujuan memberikan bantuan uluran tangan dan meringankan kesusahan orang lain (Al Qardh Al Hasan), misalnya hutang-piutang, hibah (takafuli/ ta’awun/ asuransi) dan lain-lain. Juga transaksi yang bertujuan memberikan jaminan kepada pihak lain, bahwa haknya tidak akan hilang, misalnya pegadaian/ jaminan dan lain-lain.
Ada 2 istilah yang lazim digunakan dalam akad sewa beli, yaitu Ijarah Muntahiya Bittamlik dengan menyandarkan pada akad Murabahah (jual Beli) dan Musyarakah Mutanaqishah yang menyandarkan pada kerjasama kepemilikan. Pada prakteknya, yang jadi persoalan adalah manakala nasabah mengalami ketidak mampuan bayar atau pembatalan akad/ pengakhiran sewa beli dalam masa kontrak, baik keterlambatan atau bahkan ketidakmampuan sementara, bahkan hingga ketidakmampuan yang lebih berat lagi (tetap). Jika di denda jelas tambahan biaya tersebut sebagai riba, jika dibebaskan kemungkinan kecil bisa terjadi. Karena biasanya berakhir pada penyitaan aset, umumnya nasabah dalam posisi yang kurang menguntungkan.***


( Bagian 2 )

Bank Syariah Idaman Saya : Agar Akad Syariah Tidak Jatuh Pada Riba

 Oleh Agus Rijal (Abu Yusuf)*
Ketika permasalahan ini (akad syariah yang masih bisa jatuh pada riba) Penulis (Syariah Financial Planner) wacanakan baik pada praktisi keuangan maupun nasabah, banyak yang komplain karena bukan pada tempatnya. Maksudnya, kebijakan seperti ini seharusnya masuk wilayah kajian Dewan Syariah Nasional (DSN), dan saat ini kita dituntut untuk menghormati fatwa-fatwa yang sudah dikeluarkan. Untuk itulah Penulis berusaha mengedepankan solusi ini agar bisa menjadi wacana, dan syukur-syukur bisa diterapkan di lembaga keuangan saat ini. Lebih jauh lagi dapat mensinergikan peran lembaga keuangan komersial dengan lembaga zakat.
Perencanaan keuangan (financial planning) pribadi/ keluarga tak lepas dari sistem pengelolaan keuangan secara makro (umum), yaitu terkait sistem ekonomi dan lembaga keuangan. Ada bebrapa praktek lembaga keuangan saat ini yang tidak syariah, ilustrasinya seperti ini (diambil dari kasus nyata); contoh; akad murabahah leasing (jual beli dan sewa), misalnya kendaraan bermotor dibeli dari dealer harga 15 juta kemudian dijual ke konsumen oleh lembaga pembiayaan 22 Juta dengan dicicil 600 ribu untuk 35 kali dengan DP 1 juta, status sewa beli.
Intinya akad ini menghindari akad kredit yang mengandung riba. Namun, jelas dilihat dari skenario ini kurang memenuhi unsur pemberdayaan dan lebih memperdaya. Ujung-ujungnya ya konsumen harus membayar lebih mahal kan untuk suatu produk konsumsi. Padahal kendaraan itu kalau dijual lagi paling laku 9 jutaan setelah 35 bulan kemudian. Konsumen 2 kali dirugikan, pertama dari 15 ke 22 juta saja margin yang tidak wajar dalam jual beli (untuk menghindari riba maka akad jual di mark up oleh leasing). Kedua, dari penyusutan nilai jual menjadi 9 juta (15-9 juta =6 juta). Total nilai “kerugian secara uang” bagi konsumen sekira 13 juta atau setara 60%, yang jadi pertanyaan adalah benefit yang didapat dari cicilan tersebut apakah menjadi lebih dari 60%, artinya jika penghasilan 1 juta saat mencicil dengan kendaraan tersebut 35 bulan kemudian setara/ naik menjadi 1,6 juta tidak? Hal ini untuk mengukur bahwa utang itu bersifat produktif atau konsumtif.
Belum lagi ada yang mensyaratkan denda (pada kasus ini nasabah masih harus nombok 2 juta agar BPKB bisa diambil). Kerancuan status sewa beli ini adalah utang piutang. Dalam surat Al Baqarah ayat 280; “Dan jika (orang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedakahkan (sebagian atau semua hutang) itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” Hanya ada 2 kemungkinan bagi penghutang (debitur); diringankan/ ditangguhkan, dan dibebaskan. Nah praktek ini tidak mungkin dilakukan katanya, bagaimana pun perusahaan (kreditur) tidak mau rugi dengan membebaskan. Maka Al Qur’an sudah memberikan solusi dengan menurunkan ayat ke 60 surat At Taubah, dimana gharimin berhak mendapat santunan (senada dengan tafsir surat Al Baqarah ayat 275-281, kitab Fi Zilalil Qur’an karya Sayid Qutubh). Namun kriteria gharimin tersebut juga sangat tegas, sehingga jarang sekali lembaga zakat yang menyalurkan dananya untuk menyelesaikan masalah ini, sehubungan dengan kriteria gharimin yang seperti apa yang berhak disantuni untuk membebaskan hutangnya (konsumtif, produktif, atau benar-benar bangkrut/ pailit sama sekali).
Agar akad syariah ini tidak jatuh pada riba, solusi untuk akad pembiayaan ini ya dengan memetakan dulu gambaran yang sebenarnya (tidak gharar), dengan mencampuradukan akad tijaroh (bisnis/ komersial) dan akad tabarru (kebajikan). Kenapa nasabah tidak dikenakan akad tijaroh murni (sewa beli) tanpa melibatkan tabarru (kredit), karena lembaga keuangan ini termasuk komersial. Dimana dalam akad barang yang digunakan tidak dibeli untuk sementara waktu tapi sewa, misalnya ongkos sewa 300 ribu per bulan atau 10 ribu per hari (komposisi ini dapat disesuaikan secara teknis, baik baku maupun fleksibel yang ditentukan oleh nasabah dan pihak pembiayaan). Kemudian jika ingin memiliki barang, nasabah diwajibkan menyetor 300 ribu untuk ditabung, jadi jika sudah 3 tahun/ 35 bulan (tabungannya sekira Rp 10.800.00, jika diinvestasikan tentu nilainya akan lebih dari pokok yang disetorkan, sekalipun pada jenis instrumen investasi yang konservatif).
Maka di tahun ketiga, nasabah sudah bisa memiliki kendaraan tersebut dengan membelinya seharga tunai, setelah memperhitungkan biaya penyusutan barang setelah 3 tahun yang harganya lebih renda dari harga baru (dalam kasus ini 3 tahun kemudian barang setara 9 juta dari harga baru senilai 15 juta). Jika dalam masa kontrak terjadi masalah, misalnya ketidak sanggupan bayar, berarti yang harus dibayar adalah sewanya, bukan keseluruhan tagihan. Jadi benar-benar akad bisnis (tijaroh), kalo sampai tidak mampu lagi, atas sepengetahuan nasabah, tabungannya yang dijadikan biaya untuk membayar sewa dan otomatis nasabah harus menutupi kekurangan tabungan atau menambah waktu penyetoran. Bukan malah didenda yang akan jatuh pada riba, atau disita asetnya, dll. Karena kondisi ini bisa saja terjadi pada periode cicilan yang sudah lebih dari setengah masa kontrak, atau bahkan menjelang akhir kontrak.
Status kepemilikan kendaraan jadi masih tetap milik perusahaan (sementara mengenai nama dalam administrasi bukan jadi persoalan, hanya untuk memudahkan), yang penting dalam kontrak atau akad jelas yang sewaktu-waktu barang dapat ditarik (jika diakad diperjanjikan nilainya, maka tabungan bisa menjadi jaminan menggantikan kerugian atas perilaku nasabah yang baik dengan sengaja atau tidak merusak barang sewaan).
Untuk menyiasati akad-akad yang sudah ada dan mengoperasionalkan secara win-win solution, baik nasabah maupun lembaga keuangan, intinya setoran (cicilan) yang selama ini dilakukan oleh nasabah senantiasa diperlakukan untuk dua kepentingan; 1. Tabungan (saving/ deposit) yang diinvestasikan sebagai bentuk jaminan dikemudian hari dari nasabah, 2. Pembayaran ijarah/ sewa/ biaya-biaya yang sudah diperhitungkan lembaga keuangan yang timbul akibat perjanjian tersebut, besar dan waktunya sudah ditetapkan lembaga keuangan diawal untuk kemudahan pembukuan.
Keuntungan cara tersebut memberikan memberikan kepastian dan kebebasan duabelah pihak. Bagi lembaga keuangan biaya yang sudah ditetapkan akan terjamin pembayarannya. Sementara bagi nasabah keringanan-keringanan dapat dari adanya “rekening ganda” tersebut, artinya dana yang disetor bukan saja sebagai pemenuhan kewajiban, namun juga deposit yang sekaligus berfungsi sebagai investasi manakala terjadi masalah dikemudian hari.
Skema ini tersebut berlaku untuk KPR, kartu kredit, dan produk-produk keuangan lainnya. Bahkan KPR bank lebih memungkinkan sistem tersebut dilakukan (sewa dan saving). Jika selama ini tidak terjadi praktek semacam itu solusi terbaik untuk menghindari riba hanyalah membeli tunai, jika masih menggunakan jasa pihak ketiga (bank atau leasing) tetap belum memenuhi kaidah syariah karena kerancuan dalam akad, jika tidak meluruskan skema akad. Wallahua’lam. Barakallahu lakum***

Sumber :

Artikel ini dipublikasikan untuk iB Competition
http://ib-bloggercompetition.kompasiana.com/2010/10/25/agar-akad-syariah-tidak-jatuh-pada-riba/

TULISAN ASLI DIPUBLIKASIKAN DI:
Simak profile penulis disini: